Hati-hati Jika Melakukan Setor Tunai Mandiri


KARYAINDONESIARAYA.COM: Adanya mesin setor tunai mestinya memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankkan. Di luar jam kerja bank, nasabah masih bisa melakukan transaksi, utamanya melakukan setoran ke rekeningnya. Namun namanya mesin terkadang error dan akibatnya merugikan nasabah. Dan jika itu terjadi pada mesin setor tunai Bank Mandiri, Anda akan mengalami kerugian berlipat-lipat. Jadi Ana harus hati-hati jika melakukan setor tunai pada mesin setor tunai Mandiri. Ini pengalaman aku berkaitan dengan setor tunai Mandiri. Bukan hanya kehilangan uang, namun juga waktu. Masalah ini bermula ketika aku melakukan setor tunai ke rekening Bank Mandiri Nomor 1140007101xxx atas nama YON BAYU WAHYONO di mesin setor tunai Mandiri yang berada di dalam gedung Pilot RP Soeroso Gondangdia Jakarta Pusat pada tanggal 01 Mei 2016, pukul 22.50. Awalnya, aku memasukkan sekitar 10 lembar uang pecahan Rp 50.000,- ke dalam mesin setor. Setelah mesin bekerja, tutup boks terbuka disertai perintah pada layar “Ambil Uang Anda”. Aku mengambil uang yang masih utuh. Aku pikir ada beberapa uang yang lusuh atau mungkin melipat. Aku pilih beberapa lembar yang bagus. Ternyata cuma tiga lembar yang menurutku dalam kondisi bagus. Sambil merapikan yang lain, aku masukkan kembali tiga lembar uang tersebut ke dalam mesin setor. Beberapa saat kemudian, ada pemberitahuan di layar jika transaksi tidak dapat diproses karena ada gangguan.
Setelah itu keluar juga resi Deposit Tunai dengan No Record 5631 Terminal S100AB26 di mana pada bagian bawah tertulis : DANA INI MUNGKIN BELUM TERAKREDITASI KE REKENING ANDA. HUBUNGI CALL MANDIRI 1400 UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT. Mengingat saat itu hari libur, maka baru pada tanggal 2 Mei 2016 aku melapor ke Bank Mandiri. Awalnya aku datang ke kantor cabang pembantu (KCP) Bank Mandiri yang berada dalam gedung Pilot. Setelah menunggu antrian sekitar 1 jam, aku mendapat giliran menghadap ke bagian customer service. Aku kemudian menjelaskan permasalahnnya. Dengan wajah tanpa senyum, petugas laki-laki itu mengatakan saat itu tidak ada blangko untuk membuat laporan terkait kegagalan setor tunai. Aku disarankan untuk ke cabang lain. Aku lalu pindah ke KCP Mandiri Taman Ismail Marzuki di Jalan Cikini Raya. Setelah menunggu antrian sekitar 1 jam, aku diterima oleh salah satu petugas CSR bernama Fajar Arafadi. Aku lantas dibuatkan surat pengaduan dengan nomor : 

C-160502-12301-0001798 tanggal 02/05/2016 pukul 12.57 Dalam tanda terima pengaduan tertulis antara lain: Jenis pengaduan              : CDM Setoran Tunai Alasan                                : Tidak Terkredit “Mohon ditunggu 14 hari kerja. Nanti uangnya akan langsung ditransfer ke rekening Pak Bayu,” ujar Fajar Arafadi dengan ramah.   Sejak itu aku tidak melakukan transaksi apapun dengan menggunakan rekening tersebut. Hal itu untuk memastikan apakah uang itu akan langsung masuk ke rekening (terdebet secara otomatis) atau tidak. Sebab sebelumnya, aku pernah mengalami hal yang sama ketika melakukan setor tunai di KCP Mandiri Cikini. Setelah laporan dibuat, aku tidak pernah mengecek lagi sehingga tidak tahu apakah uang tersebut dikembalikan atau tidak. Kali ini aku penasaran dan ingin memastikan ada tidaknya transfer uang dari Bank Mandiri atas laporan tersebut. Karena hingga tanggal 18 Mei belum ada transferan uang dari Bank Mandiri, sekitar pukul 13.30 aku melapor ke KCP Mandiri Taman Ismail Marzuki dan kebetulan diterima oleh CSA yang sama yakni Fajar Arafadi.  Rupanya saat itu belum terpenuhi 14 hari kerja karena terpotong liburan (tanggal merah, sabtu dan minggu libur). Sungguh pun demikian Fajar Arafadi (sengaja tidak menyebutnya “bapak” karena masih sangat muda, dan menurut pengakuannya belum lama kerja), melapor ke bagian lain (mungkin atasannya) untuk melacak status laporan tersebut. Hasilnya, laporanku sudah diproses dengan hasil : Ditolak. Namun aku tidak bisa mendapatkan bukti penolakkan tersebut. Hanya disuruh membaca keterangan penolakan di layar komputer Fajar Arafadi. Di situ tertulis: TOLAK  FKLOP, EJ ERROR TANPA PERINCIAN. Dari keterangan Fajar Arafadi, aku menangkap kesan, seolah aku membuat laporan palsu. Tapi mungkin ini hanya dugaanku saja karena terbawa perasaan emosi. Setelah sedikit berdebat, sehingga menarik perhatian beberapa pengunjung, Fajar Arafadi menyarankan agar aku membuat laporan banding. Tidak ada pilihan lain. Sebenarnya aku ingin menolak. Bukan masalah jumlah uang yang tidak seberapa, tapi membayangkan kelak harus kembali ke KCP Mandiri untuk menanyakan hasilnya. Terbayang waktu yang akan terbuang karena lamanya antrian di bank-bank. Namun karena aku tidak mau dianggap membuat laporan palsu, aku menyetujui untuk dilakukan banding. 

Lalu dibuatlah laporan banding. “Laporannya akan diproses paling lambat 14 hari kerja,” ujar Fajar Arafadi dengan suara yang tetap ramah. Sambil keluar dari gedung itu aku membayangkan, berapa orang yang telah mengalami peristiwa serupa aku? Dalam rentang sekitar satu tahun saja aku sudah dua kali mengalami kejadian seperti itu. Lalu berapa dari mereka yang melapor? Berapa dari laporan itu yang bisa diterima? Pikiran itu terbersit karena aku pernah melihat secara langsung petugas service menemukan uang yang terselip di dalam mesin setor tunai saat melakukan service. Oleh pegawai bank yang ikut menyaksikan pembongkaran mesin setor tunai, uang tersebut dibawa dan dicatat. Tentu aku tidak tahu proses selanjutnya. Sekarang aku masih akan menunggu hasil dari proses banding. Tulisan ini hanya untuk mengingatkan betapa rawannya melakukan transaksi di mesin setor tunai Mandiri dan mungkin berguna bagi yang lain. Semua data terkait peristiwa itu, baik pada kejadian pertama maupun kedua, masih aku simpan dengan baik untuk aku gunakan pada proses selanjutnya.

Sumber: http://www.kompasiana.com/yonbayu/hati-hati-melakukan-transaksi-di-mesin-setor-tunai-mandiri_573c296f747e611809758a3b

Kesederhanaan Yogyakarta Memang Istimewa


KARYAINDONESIARAYA.COM: Yogyakarta (Yogya) bagi saya terlalu kompleks. Susah di lukiskan dengan kata-kata, karena Yogya itu luar biasa dengan segala karakteristik budaya luhur dan elok yang ada di dalamnya, belum lagi keramahan orang Yogyakarta (Yogya) yang memang akrab di telinga kita, sederhananya Yogya memang istimewa. Para pencinta traveling pasti tau Yogya, karena di Yogya banyak sekali tujuan wisata yang bisa kita nikmati dari panorama alam baik pantai maupun pegunungan, ataupun tempat-tempat lainnya serta kuliner dan juga tempat belanja yang pas di kantong khalayak ramai. Mari kita berhenti sampai disitu untuk mengulas wisata Yogya lebih jauh karena akan panjang sekali bila di paparkan secara luas. kali ini saya akan menggambarkan bagaimana orang Yogya menjalani hidupnya dengan sederhana. Siang tadi ketika saya baru saja membeli makan, sewaktu perjalanan pulang menaiki kendaraan roda dua, saya melihat seorang Bapak berumur berkisar 50 tahunan (foto tak sempat saya ambil) sedang berjalan di dekat tugu garuda Stadion Maguwoharjo pakaiannya rapih tetapi dari posisi saya tercetak jelas keringat di kemeja biru yang Bapak gunakan.  Saat itu saya berpikir mungkin rumah si Bapak dekat dari sana, jadi saya lewatkan saja. Tak jauh dari pertigaan tersebut ada sebuah warung dan saya mampir dahulu memberi air minum. Tak lama berselang si Bapak tadi melewati warung tersebut, setelah selesai urusan saya di warung itu saya nyalakan kendaraan saya lalu mendekati beliau untuk mencoba menawarkan beliau naik di kendaraan saya, dari raut wajahnya beliau tak nampak keraguan dan langsung menaiki kendaraan yang saya gunakan. Di dalam perjalanan saya bertanya perihal saya harus antarkan beliau kemana, dan bapak tersebut menjawab dekat Pasanggrahan. Di dalam interaksi kami tergambar bahwa beliau ini dari INSTIPER (salah satu perguruan tinggi di Yogya) awalnya saya fikir beliau bekerja disana, nyatanya tidak.  lebih jelasnya beliau turun dari shelter Trans Yogya di gerbang Jalan Nangka II tepat jalan masuk menuju kampus INSTIPER. Saya cukup terkejut karena bagi saya jarak itu cukuplah jauh untuk di pakai untuk berjalan kaki, apalagi tadi cuaca siang Yogya amatlah terik.  Saya kurang tahu berapa jarak yang ditempuh bapak dari gapura Jalan Nangka ke depan warung tadi tapi sepulangnya saya, karena penasaran saya cek di google map tertulis bahwa dari INSTIPER ke Stadion Maguwoharjo itu 2,7 Km, belum lagi dari INSTIPER ke gapura saya kira-kira sejauh 250 M. Jadi kurang lebih sampai di warung tersbut si Bapak sudah berjalan sejauh 3 Km. Dari obrolan kami sepanjang jalan beliau menyebutkan bahwa beliau bekerja di si sebuah proyek di daerah Kota Gede, pulang per seminggu sekali untuk mengunjungi keluarganya. Dalam pikiran saya, itu jarak yang dekat karena masih di seputaran Yogya juga tapi kok si Bapak pulang seminggu sekali. Untuk bertanya lebih jauh saya terlalu segan karena takut disangka mencampuri kehidupan beliau. Dari obrolan kami saya tahu beliau orang yang baik, gaya bicaranya lemah lembut seperti kebanyakan orang Yogya lainnya. Sesekali saya lemparkan pandangan ke kaca spion, terlihat jelas guratan di wajah beliau, guratan wajah memang tidak bisa berbohong. Dari guratan itu nampak jelas rasa letih Bapak yang baru saja berjalan 3 Km di siang terik. Seketika itu pula bulu roma saya bergidik, ah ini lah perjuangan seorang ayah.   Tak terasa sambil ngobrol si Bapak memberitahukan sebentar lagi sampai, dan akhirnya si Bapak meminta saya untuk berhenti. Yang teringat jelas di memori saya ungkapan Bapak ketika baru saja turun dari kendaraan saya “Terima kasih mas, Semoga selalu diberi kesehatan dan rezeki. Terima kasih” meleleh hati saya mendegar kata-kata si Bapak. Ketika membalas perkataan beliau akhirnya saya putar dan segera menuju tempat tujuan saya. Tak berasa karena keasikan ngobrol ternyata jalan yang saya dan Bapak lalui lumayan jauh apalagi jika di bawa berajalan kaki, karena penasaran akhirnya saya perhatikan indikator Km di kendaran roda dua saya. Saya tidak segera ke rumah, tetapi kembali ke arah warung tadi dan dari indikator tersebut terbaca secara manual 2,7 Km. Jadi kalau di total hampir 6 Km si Bapak berjalan kalau tidak ada yang mengantar atau menjemput. Jarak yang cukup jauh untuk berjalan di siang hari. Teringat waktu saya dulu masih sering mendaki, jika bertemu jalan tanah ataupun jalur pendakian amatlah tidak masalah apapun kondisi cuacanya berapapun jauh jarak yang harus saya tempuh, tetapi begitu saya harus ketemu jalan aspal bagi saya itu sangat melelahkan karena jalan aspal itu terlihat tanpa halangan dan sudah tentu jadi seakan berasa jauhnya. Sementara jalan di belantara akan terasa sangat berbeda dan tidak kelihatan berapa jauh lagi kita berjalan, hanya berjalan dan akhirnya sampai di suatu titik perhentian. Sekedar Informasi di Yogya, yang namanya angkutan desa/angkutan umum lainnya susah ditemukan bahkan kebanyakan tidak ada. Contohnya di daerah maguwoharjo ini angkutan penghubung antar Desa tidaklah ada. Jadi jika kita tidak punya kendaraan mau tak mau harus menuju dulu ke arah Trans Yogya, dan seperti cerita bapak di atas terkadang menuju shelter Trans Yogya membutuhkan jarak yang amat jauh. Memang ada bagusnya tidak ada angkutan desa/angkutan kota, karena kebanyakan daerah biang keladi kemacetan terbanyak adalah angkutan ini. Tapi, di balik itu semua mau tak mau orang Yogya harus punya kendaraan, tetapi nyatanya banyak orang yang masih belum berkecukupan untuk membeli sebuah alat transportrasi yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari sekalipun saat ini layanan kredit motor amatlah banyak di Negara ini. Banyak juga yang bergambling membayar DP untuk kredit kendaraan tanpa perhitungan yang jelas dan akhirnya secara terpaksa di tarik kembali oleh dealer ataupun di gunakan cara over kredit agar kendaraan tadi tidak di tarik kembali orang finance. Dari si Bapak saya belajar kesederhanaan, saya tak tahu persisi beliau punya kendaraan apa tidak karena bagi saya untuk bertanya hal seperti itu amatlah sensitif dan tidak etis apalagi kepada orang yang jauh lebih tua dari saya. Bagi saya hal yang saya saksikan sendiri dari si Bapak di siang tadi sudahlah menjadi gambaran nyata, bahwa beliau adalah seorang pejuang keluarga.  Rela tidak pulang per hari walau jaraknya tidak lah di luar daerah, tetapi memilih untuk pulang pergi per seminggu sekali yang dilakukan rutin oleh beliau. Mungkin saja beliau memang berhemat atau ada hal lain yang lebih di utamakan untuk menyambung asap di dapur rumah beliau, biaya sekolah anak beliau, serta biaya-biaya lain yang mesti beliau cari dan akali untuk mencukupinya setiap waktu. Kata-kata terakhir si Bapak benar-benar saya rasakan tulus, karena selagi si Bapak mengutarakan itu kata-kata itu berasa sampai relung hati saya yang terdalam dan tentu saja bergidik bulu roma dibuatnya. Ah.. Yogya memang istimewa, seperti hari ini keistimewaanmu kau tunjukkan lewat perjuangan hidup Si Bapak berkemeja biru, bercela kain, bersepatu, menyelempangkan tas dan turun di dekat Pasanggrahan yang amat bersahaja dengan kesederhanaanya.

Sumber: http://www.kompasiana.com/abakkayyisah/kesederhanaan-penduduk-yogyakarta_573c2688509373300722ff63

Kiat Sederhana Wujudkan Impian


KARYAINDONESIARAYA.COM: Apa yang terjadi jika seseorang tidak memiliki impian ? Tentu, ia akan mengalami kebingungan dalam melakukan kegiatan bukan ?. Berbeda ketika seseorang memiliki tujuan dan impian secara spesifik, ia akan tahu apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya tersebut. Maka, sekarang impian apa kira-kira yang sedang sahabat perjuangkan untuk mencapainya ?. “Tidak ada cara instan dalam mencapai impian”, begitulah kata orang tua saya dulu. Well, melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman bagaimana kiat-kiat sederhana saya dalam mewujudkan impian yang sudah saya rencanakan. Yang pertama adalah senantiasa mengenali hasil akhir apa yang diinginkan atau  impian  apa yang ingin Anda wujudkan? kalau perlu bayangkan diri Anda ketika berumur 60 tahun, dan pada saat itu Anda ingin dikenal sebagai siapa ?. Yang kedua, temukan alasan pribadi mengapa impian itu penting untuk dicapai.  Alasan pribadi ini ibarat bahan bakar yang membuat Anda mampu bertahan dalam proses mencapai impian Anda. Tanpa alasan pribadi yang kuat, Anda akan mudah berhenti di tengah jalan sebelum mendapatkan kemajuan yang berarti. Jadi, apa alasan Anda ingin mencapai impian tersebut?. Nahh, silahkan jawab dalam hati masing-masing. Hmmmm… sementara Anda menjawab saya juga tidak mau kalah untuk membagikan cerita saya. Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), saya sudah mantap dengan impian saya, yakni ketika umur saya 60 tahun saya dikenal sebagai seorang Motivator dan Life Coach.  Mengapa ini penting bagi saya ? Alasannya sederhana, saya sangat gemar membantu orang, dan menyalurkan ilmu yang saya miliki untuk dibagikan ke masyarakat luas agar hidup saya dapat bermanfaat bagi orang banyak dan ilmu yang saya pelajari tidak sia-sia. Dan menjadi seorang Motivator dan Life Coach adalah pekerjaan yang mulia. Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations mengatakan, untuk memenangkan bisnis, Anda harus mampu memecah sebuah pekerjaan kompleks menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih sederhana. Dengan demikian, para pekerja dapat menyelesaikannya cukup dengan mengikuti instruksi yang sederhana. Begitu juga dalam mewujudkan impian, pecahlah impian yang kompleks tersebut ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang sederhana.  Misalnya, ketika saya ingin menjadi motivator dan life coach, saya bertanya kepada diri sendiri, kira-kira apa saja yang harus ada dalam sosok motivator ?. Pertama, adalah segala ilmu tentang pemberdayaan diri, kedua memiliki skill dalam menyampaikan materi atau public speaking yang baik, yang ketika branding yang bagus. Nah untuk memenuhi kebutuhan itu, sejak 2014 saya sudah mengikuti berbagai workshop pemberdayaan diri dan menghantarkan saya sebagai : Certified Hypnotist from The Indonesian Board of Hypnotherapy, Certified Hypnotherapist from The Indonesian Board of Hypnotherapy, Ericksonian Therapist from Indonesian School of Hypnosis and Hypnotherapy, Certified NLP Practicioner, Certified NLP Master Practicioner, Certified NLP Trainer from Neo NLP Society, dan  Psychorientology Practicioner Tidak hanya sampai disitu, agar ilmu saya semakin mantap saya memutuskan ketika kuliah untuk mengambil Program Studi Jurusan Psikologi. Sampai sekarang pun saya masih belajar berbagai hal tentang pemberdayaan diri mengingat ilmu akan selalu berkembang, jika tidak belajar dan mengupgrade maka saya akan ketinggalan. Ternyata memiliki ilmu saja tidak cukup jika tidak dikenal orang, sehingga akhirnya saya memutuskan untuk belajar Personal Branding, dan sekarang sudah memiliki website pribadi bisa dikunjungi dengan alamat http://aristhajkusuma.com.  Selain melakukan aktivitas-aktivitas tersebut, saya juga sekarang bergabung dengan lembaga pelatihan pemberdayaan diri yang bernama Nusantara Hypnosis Center, masuk di lembaga tersebut adalah sarana belajar bagi saya untuk dikenal oleh masyarakat luas. Perjalanan saya masih panjang mengingat umur saya masih 17 tahun, masih banyak lagi kegiatan, keilmuan  dan pengalaman yang akan saya lewati.  Namun, saya yakin selagi kita tahu apa yang kita impikan, dan tahu tahapan-tahapan apa saja yang dilakukan, serta melakukan aksi nyata terhadapnya pasti ada jalan untuk mencapai impian itu. Maka apa impian sahabat sekalian ?, Lalu, bagaimana cara sahabat mewujudkannya ?

Sumber : http://www.kompasiana.com/aristhajkusuma/kiat-sederhana-mewujudkan-impian_573c27422d7a617307dc4529

Indonesia Kalah Tipis Dari Thailand, Tim Uber Indonesia Kedepan Runner Up


KARYAINDONESIARAYA.COM: “Ini pertemuan ketiga, jadi kami belajar dari pertemuan pertama dan kedua. Di pertemuan pertama kami menang, di pertemuan kedua kami kalah. Kami belajar di mana kekurangan dan kelebihan kami saat melawan mereka,” ungkap Della. Pemain 21 tahun Hanna Ramadini dipercaya sebagai tunggal kedua. Dalam posisi tertinggal, pemain asal Tasikmalaya, Jawa Barat itu menantang Busanan Ongbumrungphan. Walau usia Hanna lebih tua, secara rangking Busanan lebih baik. Hanna yang kini berada di rangking 63 dunia masih sulit menandingi permainan agresif tunggal 19 dunia itu. Alhasil Hanna tak berkutik dan menyerah dua set langsung dengan skor cukup telak, 8-21, 11-21. “Saya lebih banyak main bertahan, ngga ada serangan balik, saya banyak diserang oleh lawan. Serangan Busanan hari ini memang lagi bagus. Shuttlecock yang dipakai hari ini lebih berat dari yang kemarin, saya kalah dari segi tenaga juga,” ungkap Hanna.
Setelah partai ketiga, kombinasi baru Tiara Rosalia /Anggia Shitta bertemu Jongkolphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai. Seperti disebutkan di atas laga keduanya berjalan sengit dan Tiara/Anggia nyaris memperpanjang nafas Merah Putih. Namun harapan segenap masyarakat Indonesia belum terwujud. Pertandingan kelima, sudah tidak menentukan lagi. Namun, tak menghalangi Gregoria Mariska untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya, sekaligus menimba pengalaman di ajang tersebut. Menghadapi Nitchaon JINDAPO, jelas Gregoria kurang diunggulkan. Secara pengalaman dan rangking Gregoria kalah. Namun, dara asal Wonogiri yang kini berada di rangking 106 mampu memberikan perlawanan sepadan tehadap tunggal nomor 25 dunia itu. Sempat tertinggal di set pertama, pemain yang baru berusia 16 tahun itu mampu memaksa terjadinya rubber set hingga memenangkan laga dengan skor 21-13, 14-21, 20-22. Berat Menjadi runner up grup setelah menyingkirkan Hong Kong dan Bulgaria, membuat Tim Uber Indonesia harus bekerja ekstra keras di delapan besar. Pasalnya peluang untuk bertemu para juara grup terbuka lebar. “Memang hasil ini tidak seperti yang diperkirakan, pertaruhannya di tunggal ketiga, kami memasang debutan dan bisa berhasil. Hasil ini membuat langkah Tim Uber lebih berat, karena di perempat final kami akan bertemu para juara grup,” ungkap Achmad Budiharto, Chef de Mission Tim Thomas dan Uber Indonesia. 


Namun, seperti dikatakan Achmad, situasi ini tak bisa dihindari dan harus dihadapi dengan sekuat tenaga. Terlepas dari siapa lawan yang akan ditemui, para Srikandi sejatinya bermain lepas tanpa beban. “Tetapi ini harus kita hadapi, dengan predikat underdog, mudah-mudahan pemain kami bisa tampil lepas,” lanjutnya. Berdasarkan aturan yang diterapkan di ajang beregu ini, ada kemungkinan dua tim yang bertemu di fase grup bertemu lagi di delapan besar. Aturan ini berbeda dengan yang diterapkan pada babak kualifikasi Thomas dan Uber pada bulan Februari lalu. Dengan demikian dari hasil undian ada peluang Indonesia kembali bertemu Thailand. Budiarto yang merupakan Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI menjelaskan, “Tim Uber Indonesia ada kesempatan ketemu Thailand lagi di perempat final dan peluang kami terbuka. Sebetulnya tadi Tiara/Anggia punya kesempatan di game kedua dan ketiga tetapi Tuhan berkata lain.” Sambil menanti siapa lawan yang dihadapi nanti, perjuangan para Srikandi Merah Putih tetap harus diapresiasi. Dukungan dan harapan tetap kita lantunkan, mengiringi langkah mereka di delapan besar. Hasil pertandingan Tim Uber Indonesia vs Thailand (2-3): Maria Febe Kusumastuti vs Ratchanok Intanon 21-14, 21-14 Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari vs Sapsiree Taerattanachai/Puttita Supajirakul 21-14, 21-14 Hanna Ramadini vs Busanan Ongbumrungphan 8-21, 11-21 Tiara Rosalia Nuraidah/Anggia Shitta Awanda vs Jongkolphan Kittiharakul/Rawinda Prajongjai 21-14, 17-21, 22-24 Gregoria Mariska vs Nitchaon Jindapol 13-21, 21-14, 22-20

Sumber: http://www.kompasiana.com/charlesemanueldm/kalah-tipis-dari-thailand-tim-uber-indonesia-ke-delapan-besar-sebagai-runner-up_573b03650bb0bd260962cdd3

FIFA Cabut Sanksi Buat Indonesia


KARYAINDONESIARAYA.COM: Sanksi Indonesia telah dicabut FIFA dan PSSI pun sudah bisa beraktivitas paska pencabutan sanksi pembekuan oleh Menpora RI. Tentunya banyak ‘PeeR’ serta tantangan yang menanti kedepannya mulai dari menjalin komunikasi yang lebih baik dengan pemerintah serta stake holder sepakbola nasional. Lalu tantangan tentang KLB PSSI, Perjuangan Timnas Indonesia, Kompetisi hingga bagaimana perbaikan nasib pemain sepakbola Indonesia mampu diimplementasikan dengan baik. FIFA sendiri sudah memberikan guideline alias petunjuk bagi PSSI dalam melakukan perbaikan tata kelola sepakbola yang lebih baik kedepannya. Hal tersebut tercantum dalam surat yang dikirimkan FIFA kepada PSSI dan sempat penulis melihat serta mendengarkan paparan program yang diminta sebagaimana rilis disalah satu TV swasta nasional dalam acara olahraga pagi. Sebuah panduan yang salah satu poin besarnya adalah tentang perbaikan NASIB PEMAIN SEPAKBOLA di INDONESIA. Sekedar mengulang lima poin yang diminta FIFA dalam perbaikan tata kelola sepakbola Indonesia dan PSSI pun sudah membuat program kerjanya adalah :

1. Menyiapkan hubungan dengan pemain dengan membentuk National Dispute Chamber Resoution (NDRC). NDRC adalah badan yang menangani sengketa pemain dengan klub atau federasi. Terkait hal itu PSSI akan mereview hubungan dengan APPI yang dianggap sebagai organisasi pemain yang penting 

2.Pengelolaan PSSI yang bersih dan transparan dalam rangka good governance. PSSI juga akan mereview statuta PSSI agar sesuai dengan statuta FIFA yang baru

3. Terkait liga profesional, PSSI akan mereview penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL)

4. Mengelola Tim nasional secepatnya untuk persiapan ke berbagai ajang yang masih bisa diikuti seperti Piala AFF 2016,Sea Games 2017 dan Asian Games 2018

5. Mereview kondisi infrastruktur yang ada diseluruh Indonesia, terutama dalam menjamin kelancaran pembinaan sepakbola. Kini pihak Asosiasi Pemain Sepakbola Indonesia yang tergabung dalam APPI memiliki dasar yang kuat dan posisi tawar yang lebih baik terhadap PSSI selaku federasi sepakbola di Indonesia dalam berdiskusi mencari format yang lebih baik bagi nasib pemain bola Indonesia. Catatan miris pemain bola baik lokal maupun asing dikompetisi sepakbola nasional dalam beberapa tahun terakhir tentunya menjadi pijakan awal dalam merundingkan format yang tepat kedepannya.
“Kami menyambut baik poin-poin yang diminta FIFA dalam surat kemarin. Itu menunjukkan konsistensi FIFA dalam pembenahan sepakbola di Indonesia dengan menjadikan hubungan pemain dengan klub dan PSSI sebagai prioritas,” urai Valentino Simanjuntak, CEO APPI. Pastinya sebagai klub profesional harusnya klub-klub Indonesia sudah mampu memperhitungkan kemampuan mereka dalam menjalani semusim kompetisi termasuk didalamnya memenuhi hak para pemain yang mereka kontrak seperti bonus, asuransi serta pendapatan lainnya. Pemain pun bisa dalam posisi tawar yang bagus jika PSSI dan APPI memiliki kesamaan pandangan serta cara yang tepat dan terukur sehingga klub tidak lagi seenaknya dengan pemain yang telah berkeringat dilapangan hijau untuk membela klub yang mengontraknya. Harapannya adalah nasib pemain bola Indonesia tidak lagi cemberut melihat situasi persepakbolaan yang setahun kemarin dipenuhi konfli. Awali dengan alhamdulillah dan senyuman untuk para pemain bola Indonesia sehingga bisa melakoni profesinya dengan tenang sembari tetap mendorong PSSI serta Asosiasi Pemain mampu mencari solusi dan program yang tepat agar kasus-kasus gaji pemain telat serta tidak ada asuransi pemain tidak terjadi dikemudian hari. Dan semoga NDRC mampu diwujudkan oleh PSSI, APPI serta diketahui pihak klub

Sumber: http://www.kompasiana.com/wefi/sanksi-indonesia-dicabut-pemain-bola-tidak-lagi-cemberut_573bbfaac1afbd2d0549f526

Indonesia Adalah Negara Pertama Di Asia Tenggara Yang Memiliki Kapal Induk


KARYAINDONESIARAYA.COM: Ternyata Indonesia diam-diam juga ingin membuat dan memiliki sebuah kapal induk, dan tidak tanggung tanggung kalo mimpi ini terwujud kapal induk ini nantinya akan menjadi kapal induk yang terbesar di dunia…weleh…weleh.., selain itu Indonesia akan menjadi salah satu negara pertama di asia tenggara yang memiliki kapal induk, seperti apa mimpinya nya silahkan baca terus sedikit bocoran info di bawah ini.

Rancangan Kapal Induk ini nanti akan di lengkapi dengan mesin/turbin uap bertenaga nuklir sebagai mesin penggerak utama nya, tenaga nuklir ini diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik serta digunakan juga sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat.


Pada Armada Amerika serikat kapal ini diberi kode CVN (Carrier Vessel Nuclear) contoh kapal induk nuklir adalah:
USS Ronald Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise
USS Enterprise (CVN-65), launched in 1960, the first nuclear-powered aircraft carrier
USS America (CV-66), launched in 1964
USS John F. Kennedy (CV-67), launched in 1967

All ten Nimitz-class nuclear-powered aircraft carriers:
USS Nimitz (CVN-68), launched in 1972
USS Dwight D. Eisenhower (CVN-69), launched in 1975
USS Carl Vinson (CVN-70), launched in 1980
USS Theodore Roosevelt (CVN-71), launched in 1984
USS Abraham Lincoln (CVN-72), launched in 1988
USS George Washington (CVN-73), launched in 1990
USS John C. Stennis (CVN-74), launched in 1993
USS Harry S. Truman (CVN-75), launched in 1996
USS Ronald Reagan (CVN-76), launched in 2001
USS George H.W. Bush (CVN-77), launched in 2006
Gerald R. Ford-class nuclear-powered aircraft carriers:
USS Gerald R. Ford (CVN-78) NOTE: Under Construction
USS John F. Kennedy (CVN-79) NOTE: Under Construction


Inillah Desain Kapal Induk Buatan Indonesia, KRI Induk NusantaraKRI Induk NusantaraDengan adanya pemusatan populasi di daerah dekat lautan, keberadaan AL dapat mempengaruhi peristiwa dunia. Serangan dari laut merupakan salah satu hal vital dalam strategi militer. AL dapat menyediakan sarana bagi angkatan lain untuk melakukan penyerangan lanjutan, seperti ”tempat tinggal” yang aman bagi tentara, pelabuhan dan lapangan terbang di lautan.

Hal ini dapat dipenuhi dengan adanya kapal induk. Sebuah kapal induk kelas ini dapat mengangkut lebih dari 100 pesawat dan 8.000 tentara. Sebuah kapal induk dengan 70 pesawat militer dapat mengirimkan lebih dari 250 serangan sehari terhadap target di daerah pesisir.

Akan tetapi, target dengan jarak yang relatif jauh masih dapat diserang, bukan hanya di daerah pesisir. Sebuah kapal induk biasanya membawa stok bom lebih dari 9.000 buah.

Perbandingan Ukuran KRI Nusantara dengan Kapal Raksasa Lainnya.Strategi Pembuatan KRI Nusantara


1. Mempelajari dan meneliti kapal induk bertenaga nuklir di negara-negara maju dengan cara mengirimkan para pelajar, peneliti dan perwira militer untuk menimba ilmu pengetahuan-teknologi dalam bidang ini.

2. Pembuatan Institusi Pendidikan, Riset dan Pengembangan dalam bidang Perkapalan Modern

3. Pembuatan dan Pengembangan Industri Perkapalan dalam negeri yang melibatkan sektor swasta

4. Sinergi antara pihak militer dan pihak industri pertahanan


Inillah Desain Kapal Induk Buatan Indonesia, KRI Induk NusantaraKRI Nusantara Landing Jet


General Characteristics:

Type : Giant Double Deck- Nuclear Aircraft Carrier
Displacement : 400.000 Tons
Length : 600 m
Propulsion:
6 × Mini Nuclear Reactors
12 × Steam turbines
(800 MW)
Speed: 60+ knots

Marine technology is defined by WEGEMT (a European association of 40 universities in 17 countries) as “technologies for the safe use, exploitation, protection of, and intervention in, the marine environment.” In this regard, according to WEGEMT, the technologies involved in marine technology are the following: naval architecture, marine engineering, ship design, ship building and ship operations; oil and gas exploration, exploitation, and production; hydrodynamics, navigation, sea surface and sub-surface support, underwater technology and engineering; marine resources (including both renewable and non-renewable marine resources); transport logistics and economics; inland, coastal, short sea and deep sea shipping; protection of the marine environment; leisure and safety.

Semoga rencana pembuatan kapal induk nusantaranya berhasil ya, kita doakan saja.

Sumber: inifaktakeren.com

HEBAT!! Pisau Buatan Indonesia Di Pakai Pasukan Special Force AS


KARYAINDONESIARAYA.COM: Anda pernah mendengar nama pisau Victorinox buatan Swiss? Jika ya, mungkin Anda juga familiar dengan pisau Kardin. Di kalangan kolektor pisau, nama pisau Kardin tidak kalah ngetop dibanding pisau Victorinox.

Menariknya, pisau Kardin adalah pisau buatan Indonesia asli. Di buat di Bandung oleh perusahaanyang khusus memproduksi aneka pisau bermutu tinggi. Perusahaan adalah T. Kardin Pisau Indonesia yang didirikan oleh Teddy Sutadi Kardin, seorang Sarjana Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB).

T. Kardin Knives tak hanya menjadi incaran kolektor pisau dalam negeri, pisau buatannya juga disukai oleh kolektor pisau di luar negeri. Bahkan prajurit militer Amerika Serikat dan Yordania juga menggunakan pisau produksinya yang sudah berstandar internasional ini.

Pisau produksi kami terbuat dari material baja pilihan kualitas Internasional khusus untuk pisau. Baja yang digunakan juga sudah berstandar AISI (American Iron Standard Institute). Kekerasan baja pisau yang kami produksi setelah di Hardening (diperkeras) ± 58 – 60 Hrc (Standard Rookwell).

Ada lima jenis baja yang digunakan perusahaan ini dalam memproduksi pisau, yakni baja O1 Tool Steel memiliki kadar karbon tinggi dan khromium rendah, kekerasan tinggi max 65 Hrc. Namun mudah berkarat dan memerlukan perawatan yang baik.

Kemudian ada baja D2 Tool Steel yang berkadar karbon tinggi dan khromium tinggi dengan kekerasan tinggi max 64 Hrc. Walaupun cukup tahan tapi masih belum bebas karat, tetapi bahan ini sangat digemari pemakai pisau karena kekerasannya tinggi sehingga ketajamannya awet dan mudah diasah bila tumpul.

Kemudian jenis 440C Stainless Steel yang berkadar karbon cukup tinggi dan khromium tinggi, kekerasan tinggi max 60 Hrc. Sangat tahan karat, kekerasan cukup baik tetapi bila tumpul untuk mengasahnya sedikit lebih liat dibandingkan pisau dari bahan baja D2.

Bahan selanjutnya adalah ATS-34 Stainless Steel yang dikategorikan jenis baja terbaik saat ini, karbon tinggi, khromiumnya tinggi, bebas karat dan kekerasan max 60-61 Hrc. Sangat di rekomendasikan untuk para pembuat pisau, walaupun kalau tumpul masih sedikit liat untuk diasah.

Ada juga pisau dari bahan Damascus Steel, yaitu  baja yang melalui proses penempaan dua lapis Besi dengan Nikel yang berbeda warna kemudian dilipat dan ditempa lagi sampai ratusan lipatan yang membentuk pola sesuai dengan yang diinginkan. Baja ini lebih ditonjolkan pada seni dan pola yang terbentuk pada baja.

Sejarah Pisau Kardin

Tahun 1976 Teddy kardin hobi menjelajahi nusantara untuk melakukan penelitian geologi, terutama ekplorasi minyak bumi dan sudah bekerja untuk perusahaan minyak, seperti Pertamina, Elf Aquitane Indonesia, Mobil Oil, Huffco Brantas, Humpuss Patragas dll.

Dalam setiap kegiatan tersebut di atas Teddy Kardin selalu ditemani oleh sebilah pisau dan pisau yang dikagumi di antaranya adalah Buffalo Skinner dan pisau Bowie yang sangat melegenda karena dipakai oleh James Bowie.

James Bowie adalah petualang yang tewas di Benteng Alamo Texas karena keberaniannya berkelahi sambil menghunuskan belati panjang, yang ditulis dalam sejarah dengan bagus dan heroik sehingga dikenal sampai sekarang dengan Bowie Knife nya.

Awal tahun 1990 mencoba untuk serius menekuni pembuatan pisau. Dengan kerja keras dan eksperimen yang tiada henti-hentinya berusaha untuk membuat pisau dengan kualitas tinggi.

Hasil kerja keras tersebut tidak sia-sia, dalam waktu beberapa tahun Pisau produksi Teddy Kardin dikenal luas oleh pencinta pisau dan mendapat pengakuan terutama kualitas, ketajaman, kekuatan, keindahan dan kerapihan keterampilan karyawannya.
Saat ini bengkel Teddy Kardin yang terletak di Bandung telah memiliki 40 orang karyawan dengan kapasitas produksi 300 bilah pisau dalam 1 bulan. Pisau-pisau yang diproduksi antara lain Survival knife, Skinner, Kukri, Commando, Special Forces, Hunting Knife, Golok, Katana, Pisau Dapur, termasuk pisau-pisau tradisional seperti Kujang, Badik, Rencong, Mandau dan lain sebagainya.


Sumber: Tabloid Steelindonesia

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook

Popular Posts

Arsip Blog

Histat

Powered by Blogger.